Ini Cara Mengajar Anak SD yang Benar!

Mengajar adalah salah satu pekerjaan yang sulit, tidak ada keraguan berkaitan dengan hal itu. Dan bekerja dengan anak-anak di bawah umur akan menjadi lebih sulit lagi, terutama ketika menjumapi anak-anak tersebut dalam jumlah yang banyak dalam satu kelas.

Banyak guru berpengalaman di luar sana yang mempunyai strategi -strategi jitu dalam mengelola kelas seperti yang saya sebutkan diatas. Tidak sedikit dari strategi mereka yang sengaja diunggah ke web dan di sebarluaskan dalam rangka membantu guru-guru lain dalam meraih kesuksesan yang sama.

Nah dibawah adalah daftar-daftar tips dari guru profesional yang terbukti membantu para guru dalam mengajar dan mengelola kelas agar lebih efisien dan efektif.

1. Tetapkan peraturan dan terapkan secara konsisten

Tetapkan peraturan pada hari pertama, entah itu berkenaan dengan konsekuensi akibat prilaku negatif atau pun rewards sebagai hadiah dari prilaku positifnya saat kegiatan pembelajaran. Dengan adanya peraturan yang dibuat oleh seorang guru di dalam kelas, siswa akan menjadi terarah dan memberikan kesan bahwa gurunya adalah seorang pendidik yang serius ingin menjadikan proses belajar menjadi berkualitas. Selain itu dengan adanya peraturan, siswa akan termotivasi untuk meningkatkan kesadarannya untuk terhindar dari prilaku-prilaku yang semestinya tidak dilakukan.

2. Gunakan bahasa positif bukan negatif

Setiap kali anda menyuruh seseorang untuk tidak melakukan sesuatu, hal pertama yang mucul dari kepala orang yang anda beritahu tersebut adalah membayangkan hal yang tidak boleh dilakukan. Misal: "Jangan merokok di kelas!" Siswa bersangkutan pasti akan membayangkan dirinya sedang merokok di kelas. Nah oleh karenanya hindarilah kata-kata negatif seperti "jangan" dll, tapi katakanlah ucapan atau bahasa yang positif, seperti:


"Persiapkan alat tulis kalian", hindari kalimat"Jangan ketinggalan alat-alat tulis kalian"
"Tutup pintu dengan pelan" hindari kalimat "Jangan tutup pintu keras-keras"
"Dengarkan gurumu dan perhatikan", hindari kalimat "Jangan berisik!"

Sebagai tambahan, ketika memberitahukan peraturan kepada siswa. Jangan gunakan kata "Hukuman" tapi lebih baiknya gunakan istilah "konsekuensi".

3. Berikan pujian terhadap usaha demi kebaikan mereka sendiri bukan keinginan atau persetujuan guru

Terkadang ada sebagaian guru yang memberikan pujian kepada seorang siswa karena siswa bersangkutan sudah melakukan apa yang gurunya inginkan. Seperti, "Bagus Rudi, kamu sudah mengisi spidol saya dengan baik". Hal ini jelas tidak ada kebaikannya sedikitpun terhadap si siswa, yang ada hanya realisasi dari keinginan seorang guru.

Pujian yang paling baik dilakukan adalah untuk sesuatu perbuatan yang memang diperlukan dan demi kebaikan siswa bersangkutan, seperti "Saya melihat anita sudah mempersiapkan bukunya di meja, itu menandakan dia sudah sangat siap untuk belajar". Ingat biasakan siswa untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kebutuhannya, tapi bukan untuk melakukan sesuatu agar mendapatkan kesenangan dari gurunya.

4. Hindari sikap yang bisa mempermalukan siswa di dalam kelas

Bukanlah ide bagus ketika seorang guru memberikan sebuah contoh seorang anak dengan mempermalukannya di depan rekan-rekannya. Jika anda menemukan murid anda melakukan kesalahan, berbicaralah dengan siswa bersangkutan di luar kelas, hal tersebut dilakukan agar siswa tersebut tidak merasa dipermalukan.

5. Sadari akan perbedaan kemampuan siswa dan pastikan siswa menguasai materi

Tidak semua siswa belajar dengan kecepatan yang sama. Ada yang terbilang cepat menguasai tapi ada juga yang sebaliknya. Bagi siswa yang tergolong lambat ajari secara pelan-pelan dan cek pemahaman mereka secara rutin agar tidak tertinggal dalam pelajaran, pastikan mereka tidak prustasi saat mempelajari konsep. 

Bagi para siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dan tergolong cepat memahami materi, berikan konsep tambahan sebagai ekstra, ini akan memberikan efek bagus bagi mereka dalam memperdalam materi.

6. Lakukan kontak dengan orang tua

Lakukanlah kontak dengan orang tua siswa sesering mungkin. Manfaatkan untuk hadir dalam pertemuan orangtua-guru jika sekolah mengadakan konfrensinya. Tunjukan bahwa anda ingin bekerja sama dengan para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka agar bisa berkembang dengan maksimal. 

Jika anda bisa membuat hubungan baik dengan orang tua, anda akan dengan mudah membuka dialog antara orang tua, siswa dan guru. Hal ini jelas akan menghasilkan umpan balik serta kepercayaan berlebih dari para orang tua kepada guru bersangkutan.

7. Pembelajaran Interaktif

Pertama anda melakukan sesuatu, tunjukan kepada para siswa bagaimana melakukannya. Selanjutnya minta mereka untuk menceritakan apa yang mereka dapatkan dari apa yang guru praktekan. Setelah itu minta siswa untuk melakukan seperti apa yang guru telah lakukan dan diskusikan di dalam kelas. Jika anda melakukannya perlahan-lahan dan terkesan lambat pada saat melakukannya pertama kali, ada jaminan bahwa setelahnya siswa akan lebih cepat dalam memahami dan menguasai materi.

8. Dapatkan perhatian siswa pada saat awal pembelajaran

Untuk mendapatkan perhatian dari para siswa, anda tidak perlu mengatakan "Semuanya diam, pembelajaran akan dimulai !" hal tersebut terkadang malah menjadi bumerang. Biarkan saja siswa sadar akan kehadiran anda sampai mereka menndiamkan sendiri teman-teman mereka untuk diam dan memperhatikan anda. 

Tapi jika cara ini tidak berhasil, anda bisa langsung memtong kebisingan dengan bertanya langsung tentang suatu permasalahan yang menantang dan menarik. Semisal, "Kemarin saya melihat seekor burung yang memiliki sayap hitam dengan corak merah ditengahnya, apakah ada yang tahu burung apa itu?" 

Sumber :rantaiguru

Belum ada Komentar untuk "Ini Cara Mengajar Anak SD yang Benar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel