Wah! Nadiem Siapkan Aplikasi Dana BOS Mirip Gojek
GURUDIKNAS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya tengah merancang sebuah sistem penggunaan teknologi bagi pengelolaan institusi pendidikan di Tanah Air.
Salah satu yang menjadi fokus rancangan teknologi itu adalah penyediaan platform digital bagi optimalisasi penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di tingkat sekolah.
"Kedepannya, arah yang kita inginkan dari dana BOS ini adalah penerapan melalui platform teknologi," kata dia di Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Nadiem menambahkan, salah satu tujuan yang ingin dicapai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah memperkuat unsur transparansi pengelolaan biaya pendidikan dari pemerintah itu.
Hal ini dimungkinkan karena setiap transaksi maupun penggunaan dana pasti akan terekam secara digital sehingga mudah ditelusuri pemakaiannya.
Selain itu, target lain dari sistem era 4.0 ini adalah peningkatan kualitas SDM di sekolah. Tidak hanya dari sisi peserta didik, para tenaga pengajar seperti guru dan kepala sekolah pun diharapkan dapat ter-upgarade kapabilitasnya dalam penggunaan teknologi.
"Jadi ke depannya solusi yang terbaik adalah pemanfaatan dengan teknologi. Inilah yang sedang kami kerjakan," ucap Nadiem.
Mantan bos Gojek itu merasa yakin, ketertinggalan Indonesia di dunia edukasi bakal cepat terkejar apabila penggunaan teknologi diterapkan di sekolah-sekolah. Untuk itu sejumlah upaya penyesuaian dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.
Sebagai informasi, mantan bos Gojek itu memang sangat concern untuk membawa masuk teknologi dalam pembelajaran di Indonesia.
Salah satu yang mencuri perhatian publik dan menjadi viral adalah saat Nadiem berpidato dalam format digital untuk memperingati Hari Guru 2019.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara resmi menaikan besaran dana BOS 2020 menjadi Rp 54,3 triliun.
Angka tersebut melonjak sekitar Rp 5 triliun dibandingkan alokasi BOS 2019 yang sebesar Rp 49 triliun. Adapun, anggaran tersebut diambil dari APBN 2020 yang rencananya bakal disalurkan kepada 136.000 sekolah di 32 provinsi seluruh Indonesia.
"Keputusan ini dibuat untuk semakin mendorong sekolah untuk lebih mandiri dan mendukung pembelajaran sekolah," ucap Sri Mulyani. Sebagai tahap awal penyaluran,
Mantan Direktur Eksekutif IMF itu menyebutkan akan mentransfer dana BOS sebesar Rp 9,8 triliun mulai Februari ini.
Salah satu yang menjadi fokus rancangan teknologi itu adalah penyediaan platform digital bagi optimalisasi penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di tingkat sekolah.
"Kedepannya, arah yang kita inginkan dari dana BOS ini adalah penerapan melalui platform teknologi," kata dia di Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Nadiem menambahkan, salah satu tujuan yang ingin dicapai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah memperkuat unsur transparansi pengelolaan biaya pendidikan dari pemerintah itu.
Hal ini dimungkinkan karena setiap transaksi maupun penggunaan dana pasti akan terekam secara digital sehingga mudah ditelusuri pemakaiannya.
Selain itu, target lain dari sistem era 4.0 ini adalah peningkatan kualitas SDM di sekolah. Tidak hanya dari sisi peserta didik, para tenaga pengajar seperti guru dan kepala sekolah pun diharapkan dapat ter-upgarade kapabilitasnya dalam penggunaan teknologi.
"Jadi ke depannya solusi yang terbaik adalah pemanfaatan dengan teknologi. Inilah yang sedang kami kerjakan," ucap Nadiem.
Mantan bos Gojek itu merasa yakin, ketertinggalan Indonesia di dunia edukasi bakal cepat terkejar apabila penggunaan teknologi diterapkan di sekolah-sekolah. Untuk itu sejumlah upaya penyesuaian dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.
Sebagai informasi, mantan bos Gojek itu memang sangat concern untuk membawa masuk teknologi dalam pembelajaran di Indonesia.
Salah satu yang mencuri perhatian publik dan menjadi viral adalah saat Nadiem berpidato dalam format digital untuk memperingati Hari Guru 2019.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara resmi menaikan besaran dana BOS 2020 menjadi Rp 54,3 triliun.
Angka tersebut melonjak sekitar Rp 5 triliun dibandingkan alokasi BOS 2019 yang sebesar Rp 49 triliun. Adapun, anggaran tersebut diambil dari APBN 2020 yang rencananya bakal disalurkan kepada 136.000 sekolah di 32 provinsi seluruh Indonesia.
"Keputusan ini dibuat untuk semakin mendorong sekolah untuk lebih mandiri dan mendukung pembelajaran sekolah," ucap Sri Mulyani. Sebagai tahap awal penyaluran,
Mantan Direktur Eksekutif IMF itu menyebutkan akan mentransfer dana BOS sebesar Rp 9,8 triliun mulai Februari ini.
Belum ada Komentar untuk "Wah! Nadiem Siapkan Aplikasi Dana BOS Mirip Gojek"
Posting Komentar