Gaji Guru Honorer Banyak Dikeluhkan, Menteri Nadiem Eksklusif Merespon
Guru honorer banyak yang mengeluhkan terkait honor yang diterimanya. Selama ini honor mereka dianggap terlalu kecil bahkan ada yang mendapatkan honor perbulan 300 ribu rupiah. Menteri Nadiem pun eksklusif merespons hal tersebut.
Sebagaimana dilansir dari detikcom dari CNBC Indonesia, hari Selasa (17/12), dalam sesi tanyajawab, ada salahsatu penerima menanyakan honor guru honorer. Peserta itu mengeluhkan honor guru honorer yang sangat kecil, yakni Rp 300 ribu per tiga bulan.
"Bagaimana kita menuntut mereka menawarkan yang terbaik buat murid? Kesejahteraan guru harus diperhatikan," tanya salah seorang peserta.
Nadiem pun menjelaskan bahwa kewenangan tersebut ada di pemerintah daerah. Sementara pemerintah sentra bertugas merumuskan bersama dengan beberapa kementerian.
"Jadi mohon kesabarannya," ujar Nadiem ketika menjawab pertanyaan tersebut.
Menteri Nadiem tak menampik guru-guru di Indonesia tidak sanggup merdeka tanpa kesejahteraan. Namun ada kompleksitas alasannya ialah status sang guru diangkat oleh kepala sekolah.
"Sekolah punya Pemda, dan ada dua jenjang, pemerintah kawasan yang mengangkat PNS guru di kawasan dan guru honorer diangkat sekolah. Bayangkan ribetnya," kata Menteri Nadiem.
Belum lagi, Sekolah Menengan Atas dan Sekolah Menengah kejuruan milik pemerintah provinsi. Sementara kewenangan pengelolaan SD dan Sekolah Menengah Pertama ada di pemerintah kabupaten atau kota.
Itu yang menjadikan kerumitan dalam hal siapa yang harus membayar guru honorer. Nadiem menilai kasus tersebut harus dirumuskan dengan kolaborasi Pemda, pemerintah pusat, dan kementerian. Nadiem menegaskan ini bukan problem yang sederhana.
"Itu jadi salahsatu prioritas utama saya. Saya tidak sanggup melaksanakan sesuatu aku harus mengumpulkan banyak sekali macam instansi. Mohon kesabaran," Tutup Mendikbud.
Sumber: Detikcom
Belum ada Komentar untuk "Gaji Guru Honorer Banyak Dikeluhkan, Menteri Nadiem Eksklusif Merespon"
Posting Komentar